KEHADIRAN
Keluarga dengan ciri-ciri beracun bisa menyebabkan efek merugikan pada kestabilan emosi dan mental, maka memahami serta menjaga batasan dengan mereka adalah tindakan penting dalam rangka melindungi diri.
kesehatan mental
.
Keluarga toxic
Merupakan bagian dari famili yang cenderung memperlihatkan tindakan licik, menghinai, atau membentuk suasana penuh stres dan ketidaknyamanan terhadap mereka yang berada di sekelilingnya.
Mengenali jenis-jenis keluarga yang bisa merusak dapat mempermudah pencegahan efek negatifnya sambil menstabilkan kondisi emosi dan well-being di kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah 7 jenis keluarga beracun yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan mental, dengan poin ke-6 sering terlihat seperti dikutip dari halaman YourStory melalui JawaPos.com pada hari Rabu (26/3):
-
Kritikus Konstan
Terus-menerus menilai pilihan, keputusan, serta hidup orang lain tanpa menyertakan nasihat bermanfaat. Kata-kata mereka kerap menjadikan seseorang merasa tidak bernilai dan ragu akan kemampuan dirinya sendiri.
Kebiasaan mereka adalah selalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain, melupakan prestasi yang telah dicapai, serta fokus pada kekurangan. Berteman atau berinteraksi secara rutin dengan pribadi seperti itu bisa meredupkan keyakinan seseorang akan kemampuan sendiri.
-
Manipulator Emosional
Memanfaatkan perasaan bersalah, kebohongaan, atau dampak emosi untuk mencapai tujuan mereka. Sering kali mereka menggalakan kesulitan diri sendiri, menyebalkan kenyataan, dan menjadikan orang lain sebagai beban atas kepuasan pribadi mereka.
Tindakan tersebut mampu menciptakan stres emosi yang bertahan lama. Sehingga, individu itu bisa mengalami keadaan di mana mereka terperangkap dalam siklus interaksi interpersonal yang membebani pikiran.
-
Korban Abadi
Sering kali merasa sebagai korban dan ragu-ragu untuk memikul tanggung jawab dalam kehidupan mereka sendiri. Mereka banyak mengomplai tanpa upaya mencari jalan keluar, serta dengan cepat melemparkan kesalahan kepada pihak lain ketika menghadapi masalah.
Tertimbul rasa lelah ketika berada di dekat mereka dan bisa menimbulkan rasa bersalah yang tak beralasan. Orang-orang cenderung terperosok ke dalam lingkaran komplain yang tiada hentinya.
-
Magnet
Drama
Gemar mengembangkan persoalan, mendistribusikan berita tanpa dasar, atau merancang perselisihan di kalangan keluarga. Mereka kerap kali melibatkan pihak lain dalam situasi yang sebenarnya tak diperlukan.
Berinteraksi dengan orang tersebut dapat menyebabkan stres serta tekanan yang tak diharapkan. Hidup sehari-hari menjadi semakin berat akibat musti menanggung konflik tanpa henti.
-
Narsistik
dan Egois
Cuma mengutamakan diri sendiri dan tidak memedulikan emosi pihak lain. Interaksi dengannya searah, dimana dia cuma pingin ditelinga tanpa mau tahu sudut pandang orang lain.
Ketidakseimbangan dalam komunikasi serta perasaan dilupakan mungkin terjadi karena hubungan tersebut. Orang yang kerap berkomunikasi dengannya bisa merasa tak diakui dan kurang bernilai.
-
Keluarga Penuh
Iri
Tidak puas dengan prestasi atau kesenangan yang diraih oleh orang lain. Lebih sering mereka mengabaikan dan menyanjunkan dibandingkan memberi dukungan.
Perasaan iri hati mendorong mereka untuk mencoba melebihi, merusak, atau bahkan menjatuhkan pihak lain. Hubungan bersama orang-orang semacam itu umumnya diisi dengan aura negatif serta tensi yang tinggi.
-
Penguras Energi
Tidak selalu bersikap toxick, namun biasanya menyebarkan energi negatif. Kerapkali merutuki nasib dan sangat bergantung secara emosional kepada orang lain, serta cenderung hanya memfokuskan diri pada aspek-aspek buruk dari suatu situasi.
Berkomunikasi terus-menerus dengan orang tersebut bisa menyebabkan kelelahan mental dan hilangnya motivasi. Mereka umumnya mengambil energi tanpa membayar balik secara positif.
Mempertahankan jarak dari keluarga beracun adalah tindakan penting guna menghasilkan suasana yang lebih baik dan merawat kesejahteraan emosional.
(jpc)