APKOMJOGJA

, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata dan Travel Indonesia (HomeAs
ASITA
Akan membantu dalam prosesdialogantara organisasipenyelenggaraha ji dan umroh, pemerintah,serta Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesiauntukmenyempurnakanindustriperjalananhaji dankerangamudarisyaratpraktikketidaksehat.

Rusmiati selaku Ketua Umum ASITA menyatakan telah mendapat berbagai macam keluhan dari para penyelenggara umrah dan haji beserta dengan pesertanya tentang adanya indikasi penyelewengan uang yang dilakukan sejumlah individu dalam bisnis perjalanan wisata tersebut.
travel
dan pihak maskapai.

“Terdapat beberapa pegawai_maskapai dan agen_perjalanan yang tidak bertanggung_jawab di Indonesia,” ujar Rusmiati melalui pernyataan_tertulis dari Jakarta, Sabtu (29/3).

Yang ditemukannya adalah modus yang melibatkan penyalahgunaan dana jemaah untuk tujuan lain sampai pada skema kemitraan antar travel (B2B) yang dapat merugikan sebagian orang.

dukungan terhadap keberadaan BPKH, Ketua MPR: Ini penting untuk mengurangi biaya haji

Di samping itu, kata dia lagi, mereka yang jadi korban dari pihak tertentu bukan hanya
jemaah
, terdapat pula pelaku perjalanan wisata yang menjadi korban.

“Harus dipahami oleh masyarakat bahwa yang terkena imbas tidak hanya para jamaah, beberapa penyelenggara perjalanan umrah juga dapat menjadi korban dari pihak tak bertanggung jawab itu,” katanya.

“Maka sebagian agen perjalanan pun turut menjadi korban dari praktek yang merusak ini, bukan hanya jamaah saja,” tambahnya.

Rusmiati menggarisbawahi bahwa sejumlah jemaah dan agen perjalanan turut menjadi korbannya akibat tindakan oknum maskapai serta beberapa biro wisata yang tak bertanggung jawab di bidang umrah, haji, dan pariwisata. Ia menyebutkan hal ini berkaitan dengan adanya dugaan penggelapan dana oleh mereka tersebut.

Air Mineral Kirim Para Jemaah Masjid Istiqlal Untuk Melakukan Umrah Secara Gratis

“Pelaku dari tindakan oknum maskapai serta sejumlah agen perjalanan yang memiliki niat buruk,” ungkapnya.

Menurut dia, ASITA sudah memiliki daftar beberapa agen perjalanan yang dicurigai terlibat dan bersiap untuk bekerja sama dengan petugas kepolisian dalam menyelidiki masalah ini lebih jauh.

“Kami bertujuan untuk menjamin agar para jemaah dapat menjalankan ibadahnya dengan damai tanpa perlu cemas ditipu oleh biro perjalanan tidak bermoral. ASITA bersumpah akan melindungi jemaah serta biro perjalanan yang memiliki niat baik,” ungkap Rusmiati.

4 Orang dari Semarang Tewas dalam Kecelakaan Bus yang Mengangkut Jamaah Umrah

Asita merasa terdorong serta memiliki kewajiban untuk mengoreksi dan menjaga baik calon jamaah haji maupun perusahaan travel yang tidak bertanggung jawab itu.

ASITA pun memberi apresiasinya terhadap tindakan DPR RI yang sudah membuat Satuan Pemantau Kehajian dan siap langsung berkonsultasi bersama satuan itu guna menjamin bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2025 dapat dilakukan tanpa hambatan.

“Kami berniat untuk mengajukan laporan serta berkonsultasi bersama tim khusus haji DPR RI supaya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2025 dan seterusnya bisa berlangsung dengan mulus tanpa adanya faktor-faktor yang mungkin membawa kerugian bagi para calon jemaah,” ungkapnya.

Bus Rombongan Umrah Mengalami Kecelakaan di Arab Saudi, 6 Orang Warga Negara Indonesia Meninggal

ASITA menyarankan kepada publik dan agen perjalanan yang merugi agar tidak segan menyampaikan laporan.

“Marilah kita berjuang melawan praktek-praktek tidak sehat untuk menciptakan sistem yang lebih aman dan dapat dipercaya,” demikian katanya.

(cuy/jpnn)